Kau menempatkan diri di Menara
Meninggi, lalu menukik
Terik tak berkesudahan
Lupa tangis, lupa tawa. Kau gila
Terjebak fatwa
Yang tertuang di kuali panas
Suasana memanas. Kalap
Lupa mencuci baju
Kau menempatkan diri di Menara
Meninggi, lalu menukik
Terik tak berkesudahan
Lupa tangis, lupa tawa. Kau gila
Terjebak fatwa
Yang tertuang di kuali panas
Suasana memanas. Kalap
Lupa mencuci baju
Puisi buat @rohimwarisi ya?
SukaSuka
Boten gus. Kemarin hanya tertarik pada bahasa “menaruh diri di menara” saja.
SukaSuka
Nanti baca puisinya jokpin. Bagus bgt itu….
SukaSuka
Enggeh gus.
SukaSuka
Puisi macam apa ini…
SukaSuka
Puisi-puisian..😬
SukaSuka